
Karisma N’Golo Kante sudah terkenal sekarang ini. Profesinya selalu terlindungi di tingkat paling tinggi dan jadi unggulan Chelsea pada beberapa musim paling akhir. Tidak itu saja, Kante rajin memperoleh panggilan dari Tim nasional Prancis.
Namun, apakah yang dicapainya saat ini bukan terjadi secara instant. Ada beragam jalan berkelok yang perlu dilalui Kante saat hidupnya. Dimulai dari keperginya si ayah, ditampik klub-klub lain, sampai berhasil bikin dongeng prima di Inggris. Seperti apakah ceritanya?
sebelum lanjut ke artikel, kalian wajib cobain judi bola online di Mantap168, karna banyak keuntungan nya loh, selain kalian dapat penghasilan dengan hanya bermain game, kalian juga dapat menikmati bonus menarik setiap harinya, dan kalian bisa bermain game seru dimanapun dan kapanpun.
1. Terlahir di tepian kota Paris dari keluarga pengungsi asal Mali
Prancis sebagai salah satunya negara yang terima banyak pengungsi dari negara lain. Beberapa ribu pengungsi bersama-sama ke Prancis pada setiap tahunnya, terhitung orangtua Kante.
Ayah dan ibunya coba keberuntungan baru dengan berpindah ke Eropa pada 1980-an lalu. Ke-2 nya sama sebagai warga asal Mali.
Mereka pada akhirnya tinggal di teritori Rueil Malmaison, wilayah tepian kota kecil dan padat di Paris yang populer untuk tempat beberapa karyawan kerah biru. Rumah mereka hanya sebuah tempat tinggal kecil.
Kante lahir di 29 Maret 1991 di wilayah itu. D ikutip dari Daily Mail, dia jadi anak pertama sekalian sebagai kakak untuk delapan saudaranya lainnya.
2. Ayahnya wafat, Kante berusaha keras jadi pemulung sampah
Saat kecil Kante dihabiskan rangkaian permasalahan ekonomi. Keluarganya tidak berkekuatan keuangan yang bagus, hingga terlilit dalam lingkaran kemiskinan.
Semua semakin sulit ketika Kante berumur 11 tahun. Si ayah wafat. Berita jelek itu bawa berat beban untuk Kante. Mau tidak mau, dia harus menyokong ekonomi keluarga untuk dapat memenuhi keperluan adik-adiknya.
Ibunya berusaha keras sebagai petugas kebersihan, sedangkan Kante mengawali segala hal jadi pemulung sampah. Hari untuk hari yang dilewatinya selalu dekat dengan sampah dan sampah. Kante kumpulkan sampah itu lalu dipasarkan ke perusahaan daur ulangi.
Pada acara Piala Dunia 1998 lalu di Prancis, Kante mengantongi keuntungan yang besar. Beberapa sampah dari wisatawan yang tiba sebagai berita baik untuknya sebagai penghasilan tambahan.
Tetapi, bekerja sebagai pemulung sampah saja tidaklah cukup untuk menolong tingkatkan keluarganya. Oleh karenanya, Kante memiliki cita-cita ingin jadi pesepak bola professional sejak dari masih tetap berumur delapan tahun.
3. Meniti profesinya dengan sekolah tinggi team lokal di Paris
Setelah Piala Dunia 1998 digelar, motivasi Kante menjadi pesepak bola semakin besar. Dia di inspirasi dari angkatan emas Les Blues waktu itu, seperti Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Patrick Vieira, dan Nicolas Anelka.
Kante mengawali profesi sepak bolanya secara tergabung ke team sekolah tinggi JS Suresnes yang domisili di tepian barat Paris. Kehadirannya memetik perhatian. Kante tidak mempunyai bentuk yang jual dan dikenali pendiam.
“Saat ia (Kante) pertama kalinya tiba, ia memiliki ukuran 1/2 dari lainnya, ia benar-benar kecil. Ia tidak bicara, ia santun tapi ruangan mengganti bergabung di sekitarnya. Ia tidak pemalu, ia cuma sedikit berbicara,” tutur Pierre Villa, sekretaris JS Suresnes, seperti d ikutip Bleacher Report.
5 Club Sepak Bola Yang Mesebagai wakil Jati diri Etnik Minoritas
Walau fisiknya tidak sebesar pemain lain, kenyataannya semangat juang Kante demikian tinggi. Bagaimana tidak, bermainnya di lapangan lumayan menjanjikan, meskipun waktu bertemu dengan pemain yang lain lebih tua darinya.
“Kante 3 tahun lebih muda dari kami, tapi ia telah bermain-main dengan kami. Kami bermain menantang team lokal, dan ia masuk sepuluh menit mendekati akhir laga. Ia lebih kecil dari siapa saja, tapi tidak ada yang dapat melaluinya,” ingat bekas rekanan segrupnya, Francois Lemoine, seperti d ikutip dari Give Me Sport.
Kante habiskan 7 tahun bersama JS Suresnes dengan kualitas yang tetap terasah. Sayang, hal itu belum sanggup memancing ketertarikan dari tim-tim kelas atas Prancis.
4. Sebelumnya sempat ditampik oleh klub-klub sampai bertambat ke club kelas ke-2 liga Prancis
Talenta Kante benar-benar prospektif. Oleh karenanya, dia seringkali dijajakan ke club hebat Prancis, seperti Paris Saint-Germain. Namun, Les Parisiens tidak berkesan dengannya.
Dia dibawa untuk meng ikuti trial ke beberapa club lain, seperti Lorient, Rennes, sampai Sochaux. Tetapi, kembali lagi, trial itu berbuntut ke penampikan.
“Ia (Kante) dipandang seringkali sampai umur 14 atau 15 tahun. Saya membawa ke sejumlah club. Dan mereka (pelatih) cuma menjelaskan ‘Yah, kami mempunyai seseorang sebagus ia juga’,” tutur Pierre Villa seperti d ikutip Bleacher Report.
Selesai penampikan yang tetap terjadi, Kante mulai terima nasib yang lebih bagus. Lewat jaringan presiden JS Suresnes, Jean-Pierre Perrinelle, Kante berpeluang tampil dalam pertandingan eksperimen US Bolougnes.
Dalam pertandingan itu, Kante tampil janjikan sampai diterima jadi sisi dari tim muda Boulognes. Waktu itu, Kante masih tetap berumur 19 tahun.
Dia bela Boulogne sepanjang 3 tahun. Kebersama-samaannya usai setelah Kante diambil SM Caen pada 2013 kemarin. Tidak bermain-main, Kante berjasa besar bawa teamnya itu promo ke Ligue 1 pada musim 2014/2015 kemarin.
5. Berkilau di Premier League sampai membawa Tim nasional Prancis juara Piala Dunia
Setelah berjaya bersama Caen, nama Kante mulai muncul. Dia bahkan juga diambil Leicester City pada musim panas 2015. Di titik berikut, profesi Kante semakin memperoleh perhatian dari beragam kelompok.
Dia membuat dongeng bersama The Foxes. Leicester City sukses juara Premier League 2015/2016. Musim itu jadi musim salah satu Kante mengenakan seragam Leicester City. Masalahnya dia langsung mendekat ke Chelsea.
Bersama The Blues, Kante menjelma menjadi salah satunya pemain tengah terbaik. Bermainnya mengantar Chelsea ke arah tangga kemasyhuran secara beragam gelar berprestise, seperti piala Premier League dan Liga Champions.
Kante memperoleh panggilan tim nasional senior Prancis dan telah mengumpulkan 53 caps. Salah satunya prestasi terbaik, yakni di waktu bawa Prancis sukses merangkul gelar Piala Dunia 2018 kemarin.
Awalannya bekerja sebagai pemulung sampah di ajang Piala Dunia, Kante sukses mengganti nasibnya dengan memenangi piala paling berprestise di dunia itu.
Semangat juang Kante untuk tingkatkan derajat ekonomi keluarganya tidak diraih dengan instant. Bermacam halangan harus dilaluinya, dan sekarang figurnya telah dikenali oleh beberapa orang di semua penjuru dunia.
Gabung sekarang juga di mantap168, agen judi bola terbesar dan terpercaya, juga tersedia berbagai game lainnya yang pastinya menarik dan seru untuk dimainkan juga terdapat bonus bonus yang bisa kalian dapatkan setiap harinya, gabung sekarang juga, dan nikmati keuntungan serta bonusnya.